MATERI PERTEMUAN KE DUA DESAIN GRAFIS

Kategori Desain Grafis
Secara garis besar, desain grafis dibedakan menjadi beberapa kategori sebagai berikut.
1. Printing (percetakan) yang memuat desain buku, majalah, poster, booklet, leaflet, flyer, pamflet, periklanan, dan publikasi lain yang sejenis.
2. Web design (desain untuk halaman web) atau desain interaktif. PENGANTAR DESAIN GRAFIS 11
3. Film, termasuk TV komersial, animasi, dan multimedia interaktif.
4. Identifikasi (logo), EGD (Environmental Graphic Design) merupakan desain profesional yang mencakup desain industri (iklan, branding, company profile, dan lain-lain).
5. Desain produk, pemaketan, kemasan, merchandise, dan sebagainya.

Peranan Desain Grafis pada Media
Desain grafis adalah ilmu yang mempelajari dan mengembangkan
bahasa visual (salah satunya) untuk keperluan informasi dan komunikasi
dari pelontar pesan.
Pesan visual yang disampaikan misalnya bisa berupa informasi
produk, jasa atau gagasan kepada sasaran (audiensi) secara komunikatif
dan persuasif (dengan tujuan publikasi, promosi, dan pemasaran)
menggunakan media informasi (misalnya: televisi, website, majalah,
surat kabar, brosur).
Agar pesan dapat efektif dipahami, diterima, dan dapat mengubah
sikap sasaran (audiensi) sesuai tujuan pemasaran, perlu diperhatikan
hal-hal sebagai berikut.

1. Komunikatif
Ada 5 cara untuk membuat karya visual menjadi komunikatif bagi
audiensi.
1. Visualisasi pendukung agar mudah diterima olah sasaran.
2. Pelajari pesan yang akan disampaikan secara mendalam.
3. Pelajari kebiasaan dan hal-hal yang diminati/disukai oleh sasaran
yang berkaitan dengan hal visual (ikon, gambar dan elemen
visual lain).
4. Olah pesan (verbal) menjadi pesan visual, dengan
memperhatikan tanda-tanda pesan visual yang dipahami publik,
mudah, gampang, dan nyaman dilihat/dibaca.
5. Buatlah sederhana dan menarik.

2. Kreatif
Visualisasi diharapkan disajikan secara unik dan tidak klise (sering
digunakan), agar menarik perhatian. Rancangan elemen desain
grafis (objek, warna, huruf, dan layout) dibuat secara asli (original/
baru). Penjelasan pesan disusun secara sistematik untuk kemudahan
tata alir dan alur (lancar). Kemudahan informasi didukung oleh
navigasi dengan susunan tata letak yang luwes tanpa meninggalkan
kaidah komunikasi dan keindahan (fleksibel).

3. Sederhana
Visualisasi tidak rumit supaya kejelasan isi pesan mudah diterima
dan diingat. Pengembangan yang kompleks dapat menimbulkan ciri
yang khas terhadap suatu eleman visual. Hal itu akan lebih cepat
menimbulkan kebosanan visual. Prinsip generalisasi diperlukan
untuk menyederhanakan elemen visual menjadi elemen yang
paling mendasar sehingga menimbulkan persepsi yang lebih luas
dan lebih berumur panjang.

4. Kesatuan (Unity)
Penggunaan bahasa visual yang harmonis, utuh, dan senada agar
materi pesan dipersepsi secara utuh (komprehensif) yang menyatu
dan harmonis di dalam sebuah karya grafis. Hal ini menjadi
sebuah upaya yang bertujuan memudahkan pengamat desain
menangkap sebuah nuansa visual yang tematik dan mempermudah
proses pembentukan pemetaan hierarki informasi yang hendak
disampaikan.

5. Penggambaran Objek dalam Bentuk Image yang Presentatif
Gambar dapat berupa fotografi atau gambar informasi berupa
tabel/diagram dan gambar bergerak (animasi dan film). Gambar
dapat diklasifikasi sebagai gambar latar belakang desain atau
gambar objek yang dapat memperjelas informasi.

6. Pemilihan Warna yang Sesuai
Penggunaan kunci warna atau panduan warna berdasar teori warna
Munsel, untuk mendapatkan warna-warna yang selaras. Harmoni
dalam perpaduan warna dapat membuat nuansa yang berbeda
walaupun menggunakan gambar yang sama.

7. Tipografi (Font dan Susunan Huruf)
Untuk memvisualkan bahasa verbal agar mendukung isi pesan,
baik secara fungsi keterbacaan maupun fungsi psikologisnya,
digunakan tipografi secara kreatif sesuai dengan keperluan dan
tidak berlebihan.
Seorang pakar desainer grafis, William Caslon mengungkapkan:
“Tipografi adalah permainan keseimbangan dari suatu kalimat,
bentuk halaman, juga sebuah ungkapan visual yang membantu
para pembaca memahami pesan yang terkandung dalam konten
sebuah halaman”.


8. Tata Letak (Layout)
` Layout adalah usaha untuk membentuk dan menata unsur-unsur
grafis (teks dan gambar) menjadi media komunikasi yang efektif.
Jika data/unsur grafis dan warna yang akan dipakai telah dipastikan
sebelumnya, selanjutnya kita dapat melakukan proses layouting.
Peletakan dan susunan unsur-unsur visual harus terkendali dengan
baik agar memperjelas hierarki/tingkatan perhatian sasaran
terhadap semua unsur yang ditampilkan.
Sifat/karakter yang diwujudkan dari Typeface.

9. Unsur Visual Bergerak (Animasi dan/atau Movie)
Animasi/movie yang dibuat sebagai daya tarik di media televisi, web,
dan gadget. Sebelumnya dibutuhkan storyboard yang merupakan
acuan beberapa gambar untuk panduan proses produksi syuting.


KLIK ABSENSI DISINI pilih ASI 2

8 comments: