Materi ke 2 ANimasi 2 dimensi Kelas XI

Peralatan yang dibutuhkan untuk membuat animasi

  1. Komputer disarankan untuk menggunakan spesifikasi computer terkini agar proses produksi animasi lebih cepat.
  2. Flatbed 2D Scanner, dengan ukuran A4 atau A3 sebagai pengganti video kamera.
  3. Sound Card + Midi Port, Sound card yang mempunyai kemampuan rekam suara yang baik dan punya Midi Port untuk menggabungkan dengan instrument musik yang punya colokan Midi Port juga. Termasuk microphone dan speaker tentunya.
  4. Video Capture Card, yang bisa analog maupun digital. Alat ini dipakai untuk transfer data dari shooting memakai Video/Movie Camera.
  5. CD Writer atau DVD Writer, untuk mentransfer data ke VCD atau ke SVCD & DVD format.
  6. Light Table/Tracing Table atau Light Box, meja / kotak yang di atas ada kaca/acrylic seukuran kertas gambar A4 atau A3 dan didalamnya ada lampu neon putih. Digunakan untuk gerak animasi secara gambar manual.
  7. Kertas - Pensil - Penghapus - Correction Pen - Spidol hitam - Drawing Pen
  8. CD Blank. Sangat disarankan untuk selalu membackup data ke dalam CD, jaga-jaga bila ada gangguan hardware atau serangan virus di computer kita. Sayang…kan! Kalau tiba-tiba data hilang dan kita harus mulai dari awal lagi. 25 + 75 = Cepe deeeh…! ^_^
  9. Cermin, digunakan untuk bernarcis ria di kamar… eh salah! +_+ buat menirukan ekspresi emosi seseorang atau melihat gerakan mulut saat berbicara. Ga terlalu penting, tapi terkadang sangat membantu.
  10. Pelubang kertas dan Pegbar, sepertinya alat yang sepele ya…. Tp justru sangat penting. Digunakan untuk menjepit gambar sequence kita agar lebih mudah di buat dan dikoreksi. 

SUMBER DAYA MANUSIA

Untuk memenuhi tenaga produksi film kartun, dibutuhkan minimal beberapa sumber daya manusia, yaitu:

a. Producer

Seorang produser berlaku sebagai manager yang mengontrol keseluruhan proyek film dan mengelola budget.

b. Sutradara

Seorang sutradara bertanggung jawab terhadap keseluruhan aspek kreatif pada film, mengontrol keseluruhan isi dan alur plot film, membuat pengarahan pada talent (drawing artist, background artist, pengisi suara, editor dan special effect), mengatur sinematografi film. Seorang sutradara menjadi subordinat/wakil dari produser, bahkan pada hal-hal tertentu sutradara kadang merangkap menjadi produser.

c. Scriptwriter/Screenwriter

Scriptwriter bertugas membuat naskah cerita film (screenplay) yang digunakan oleh sutradara untuk membuat visualisasi cerita. Scriptwriter merencanakan dialog dan menggambarkan suasana. Pedoman yang biasa digunakan yaitu 1 lembar kertas naskah untuk durasi 1 menit dalam pembuatan film. Namun demikian sutradara akan sangat berkuasa untuk menentukan perubahannya.

d. Storyboard Artist

Storyboard artist bertugas membuat storyboard dari hasil screenplay yang digunakan sebagai panduan visual dari cerita. Antara script dan storyboard saling mendukung, script sebagai kata-kata dan storyboard sebagai visualnya.

e. Drawing Artist

Drawing artist bertanggung jawab terhadap pembuatan gambar-gambar setiap frame dari keseluruhan film yang dibuat. Drawing artist secara garis besar dibagi menjadi dua bagian. Yang pertama disebut Key Animator, yang bertugas membuat gambar-gambar kunci (utama) dari sebuah gerakan/animasi. Dalam 1 gerakan dengan format 25 frame per second, key yang dibuat 5 sampai 7 gambar. Keahlian yang harus dimiliki oleh seorang key animator selain pandai menggambar harus mempunyai daya imajinasi yang tinggi untuk membayangkan gerakan dalam tiap-tiap adegan.

Untuk meneruskan animasi yang telah dibuat oleh key drawing dikerjakan oleh In Beetweener. Seorang in beetweener dibutuhkan kecepatan dalam menggambar.

 

f. Coloring

Coloring mempunyai tugas mewarnai gambar-gambar hasil scan dan menempatkannya dalam frame-frame, yang kemudian siap untuk diedit oleh editor.

g. Background Artist

Background artist bertugas sebagai pembuat background. Seorang background artist harus menguasai pandang ruang tiga dimensi untuk dapat berimajinasi membuat background yang mendukung nuansa sekitar untuk karakter di dalamnya.

h. Checker & Scannerman

Checker bertugas sebagai line test yaitu mengecek garis-garis gambar yang belum stabil atau inconsistent dan memastikan tidak ada frame yang kurang dari sebuah animasi kartun.

Biasanya line test/ checker berfungsi juga sebagai scannerman yang bertugas men-scan gambar untuk diolah secara digital.

i. Editor

Setelah frame-frame dalam gambar tertata oleh coloring maka giliran tugas seorang editor untuk mengedit animasi menjadi tayangan film yang dikombinasikan dan disingkronkan antara video dan audio. Suatu saat editor juga berlaku sebagai ahli special effect ketika dibutuhkan tambahan efek pada adegan film.

j. Sound Editor

Sound editor bekerja pada saat sebelum produksi maupun pasca produksi. Sebelum produksi sound editor bertugas mengambil suara sementara sebagai panduan lipsynk dalam dope sheet bagi animator. Pasca produksi bersama editor mengedit dan menyempurnakan suara dubber dan sound effect dalam adegan film.

k. Talent

Talent dalam film kartun adalah para pengisi suara yang berperan pada masing-masing karakter/tokoh dalam cerita film.

 KLIK DAFTAR HADIR!!!!

No comments:

Post a Comment