Peralatan yang dibutuhkan untuk membuat animasi
- Komputer disarankan untuk menggunakan spesifikasi computer terkini agar proses
produksi animasi lebih cepat.
- Flatbed 2D Scanner, dengan ukuran A4 atau A3 sebagai pengganti
video kamera.
- Sound Card + Midi Port, Sound card yang mempunyai kemampuan rekam
suara yang baik dan punya Midi Port untuk menggabungkan dengan instrument
musik yang punya colokan Midi Port juga. Termasuk microphone dan speaker
tentunya.
- Video Capture Card, yang bisa analog maupun digital. Alat ini
dipakai untuk transfer data dari shooting memakai Video/Movie Camera.
- CD Writer atau DVD Writer, untuk mentransfer data ke VCD atau ke SVCD
& DVD format.
- Light Table/Tracing Table atau Light Box, meja / kotak yang di atas
ada kaca/acrylic seukuran kertas gambar A4 atau A3 dan didalamnya ada
lampu neon putih. Digunakan untuk gerak animasi secara gambar manual.
- Kertas - Pensil - Penghapus - Correction Pen - Spidol hitam - Drawing
Pen
- CD Blank. Sangat disarankan untuk selalu membackup data ke dalam CD, jaga-jaga
bila ada gangguan hardware atau serangan virus di computer kita.
Sayang…kan! Kalau tiba-tiba data hilang dan kita harus mulai dari awal
lagi. 25 + 75 = Cepe deeeh…! ^_^
- Cermin, digunakan untuk bernarcis ria di kamar… eh salah! +_+ buat menirukan ekspresi emosi seseorang atau melihat gerakan mulut saat berbicara. Ga terlalu penting, tapi terkadang sangat membantu.
- Pelubang kertas dan Pegbar, sepertinya alat yang sepele ya…. Tp justru sangat penting. Digunakan untuk menjepit gambar sequence kita agar lebih mudah di buat dan dikoreksi.
SUMBER DAYA MANUSIA
Untuk
memenuhi tenaga produksi film kartun, dibutuhkan minimal beberapa sumber daya
manusia, yaitu:
a. Producer
Seorang
produser berlaku sebagai manager yang mengontrol keseluruhan proyek film dan
mengelola budget.
b. Sutradara
Seorang
sutradara bertanggung jawab terhadap keseluruhan aspek kreatif pada film,
mengontrol keseluruhan isi dan alur plot film, membuat pengarahan pada talent
(drawing artist, background artist, pengisi suara, editor dan special effect),
mengatur sinematografi film. Seorang sutradara menjadi subordinat/wakil dari
produser, bahkan pada hal-hal tertentu sutradara kadang merangkap menjadi
produser.
c. Scriptwriter/Screenwriter
Scriptwriter bertugas membuat naskah cerita film
(screenplay) yang digunakan oleh sutradara untuk membuat visualisasi cerita.
Scriptwriter merencanakan dialog dan menggambarkan suasana. Pedoman yang biasa
digunakan yaitu 1 lembar kertas naskah untuk durasi 1 menit dalam pembuatan
film. Namun demikian sutradara akan sangat berkuasa untuk menentukan
perubahannya.
d. Storyboard Artist
Storyboard
artist bertugas membuat storyboard dari hasil screenplay yang digunakan sebagai
panduan visual dari cerita. Antara script dan storyboard saling mendukung,
script sebagai kata-kata dan storyboard sebagai visualnya.
e. Drawing Artist
Drawing
artist bertanggung jawab terhadap pembuatan gambar-gambar setiap frame dari
keseluruhan film yang dibuat. Drawing artist secara garis besar dibagi menjadi
dua bagian. Yang pertama disebut Key Animator, yang bertugas membuat
gambar-gambar kunci (utama) dari sebuah gerakan/animasi. Dalam 1 gerakan dengan
format 25 frame per second, key yang dibuat 5 sampai 7 gambar. Keahlian yang
harus dimiliki oleh seorang key animator selain pandai menggambar harus
mempunyai daya imajinasi yang tinggi untuk membayangkan gerakan dalam tiap-tiap
adegan.
Untuk
meneruskan animasi yang telah dibuat oleh key drawing dikerjakan oleh In Beetweener.
Seorang in beetweener dibutuhkan kecepatan dalam menggambar.
f. Coloring
Coloring
mempunyai tugas mewarnai gambar-gambar hasil scan dan menempatkannya dalam
frame-frame, yang kemudian siap untuk diedit oleh editor.
g. Background Artist
Background
artist bertugas sebagai pembuat background. Seorang background artist harus
menguasai pandang ruang tiga dimensi untuk dapat berimajinasi membuat
background yang mendukung nuansa sekitar untuk karakter di dalamnya.
h. Checker & Scannerman
Checker
bertugas sebagai line test yaitu mengecek garis-garis gambar yang belum stabil
atau inconsistent dan memastikan tidak ada frame yang kurang dari sebuah
animasi kartun.
Biasanya
line test/ checker berfungsi juga sebagai scannerman yang bertugas men-scan
gambar untuk diolah secara digital.
i. Editor
Setelah
frame-frame dalam gambar tertata oleh coloring maka giliran tugas seorang
editor untuk mengedit animasi menjadi tayangan film yang dikombinasikan dan
disingkronkan antara video dan audio. Suatu saat editor juga berlaku sebagai
ahli special effect ketika dibutuhkan tambahan efek pada adegan film.
j. Sound Editor
Sound
editor bekerja pada saat sebelum produksi maupun pasca produksi. Sebelum
produksi sound editor bertugas mengambil suara sementara sebagai panduan lipsynk
dalam dope sheet bagi animator. Pasca produksi bersama editor mengedit dan
menyempurnakan suara dubber dan sound effect dalam adegan film.
k. Talent
Talent dalam film kartun
adalah para pengisi suara yang berperan pada masing-masing karakter/tokoh dalam
cerita film.
No comments:
Post a Comment