CARA MUDAH MERANCANG STORYBOARD UNTUK ANIMASI KEREN (Part 2)
MENGENAL STORYBOARD
A. STORYBOARD & FUNGSINYA
Secara umum, storyboard merupakan gambar sketsa yang dibuat pada panel-panel berbentuk segi empat, yang disusun berurutan dan saling berkelanjutan membentuk sebuah alur cerita sesuai naskah. Isi storyboard merupakan penggabungan narasi dan visual yang terkoordinasi satu sama lain. Dengan kata lain, storyboard merupakan naskah yang di visualkan melalu media sketsa gambar.
Storyboard yang baik akan membantu pemahaman suatu konsep cerita, bahkan cerita yang tidak biasa sekalipun. Selain itu,dapat memberikan gambaran tata letak visual, proses gerak, efek, maupun unsur-unsur lain yang berkaitan dengan animasi secara jelas dan rinci. Dengan storyboard yang baik, urutan kejadian dapat dibaca dan dipersepsikan oleh orang-orang yang berada dalam tim dan yang terlibat pada proses produksi animasi, sama persis dengan persepsi si pembuat storyboard itu.
B. JENIS STORYBOARD
Ada 3 jenis storyboard, yaitu thumbnail, rough storyboard, dan clean up. Jenis-jenis tersebut terkadang juga digunakan oleh sebagian storyboard artist sebagai urutan proses membuat storyboard, yang dimulai dari thumbnail dan diakhiri dengan clean up. Namun, ada pula storyboard artist yang langsung membuat rough storyboard, kemudian melanjutkan dengan clean up storyboard. Berikut penjelasannya
• Thumbnail
Thumbnail adalah gambar storyboard dalam bentuk panel sketsa yang masih sangat sederhana, berisi nomor urut sebagai indeks dan juga pergerakan kamera atau karakter yang ditandai sengan simbol anak panah.
• Rough Storyboard
Rough storyboard adalah jenis storyboard yang masih berupa gambaran kasar. Dapat dikatakan jenis ini merupakan storyboard awal yang masih ‘mentah’, meskipun dari segi bentuk gambar storyboard ini lebih halus dibandingkan dengan thumbnail. Storyboard ini biasanya berupa gambar-gambar terpisah yang ditempel dalam satu panel, terkadang sudah disertai penambahan keterangan shot maupun contoh dialog. Karena masih berupa sketsa kasar, storyboard ini mungkin dibuat dalam waktu yang relatif singkat, tetapi sudah memberikan gambaran secara jelas.
• Clean Up Storyboard
Clean Up storyboard adalah storyboard yang sudah jadi. Gambar sketsa lebih rapi dan detail. Detail yang dimaksud berarti gambar lebih jelas dan terkadang dilengkapi dengan penambahan keterangan waktu, suara, gerak, dialog, efek visual dan lain-lain. Namun, ada juga yang benar-benar hanya menonjolkan gambar, tanpa ada keterangan teks, karena gambar tersebut sudah sangat jelas.
C. ELEMEN-ELEMEN STORYBOARD
Storyboard memiliki beberapa elemen konstruktif yang tidak kalah penting untuk diperhatikan dalam proses pembuatannya. Elemen-elemen penting itu, diantaranya adalah :
• Basic figure, bukan Stick Figure
Sketsa yang biasa dibuat oleh storybiard artist adalah basic figure. Alasannya, basic figure merupakan bentuk paling sederhana untuk sketsa, namun sudah mampu mengkomunikasikan makna cerita, alur, ekspresi, hingga gerakan yang nantinya dibuat menjadi animasi.
Meskipun masih ada storyboard yang menggunakan stick figure, namun penggunannya sebaiknya dihindari dikarenakan tidak mampu mewakili gerakan, ekspresi maupun mood yang dibangun sebuah karakter dalam animasi.
Akan tetapi tidak ada aturan penggunaan bentuk gambar dalam storyboard. Bentuk basic figure, stick figure¸ atau pun lainnyadapat dipergunakan, bergantung pada kemampuan storytelling dari seorang storyboard artist itu sendiri. Apapun bentuk gambarnya, yang paling penting adalah kemampuan untuk menceritakan maksud dan tujuan konsep cerita awal dengan baik dalam storyboard.
• Perspektif
Menurut KBBI, perspektif merupakan cara melukiskan suatu benda pada permukaan yang mendatar, sebagaimana yang terlihat oleh mata dengan 3 dimensi. Kemampuan menggambar dalam storyboard, khususnya menggambar perspektif, menjadi salah satu elemen pada pembuatan storyboard yang tidak dapat dipandang sebelah mata. Teknik-teknik menggambar perspektif ini nantinya akan berhubungan dengan sudut-sudut pengambilan kamera.
Perspektif dipengaruhi oleh sudut pandang yang digunakan untuk melihat suatu benda atau objek. Dengan perspektif, suatu objek tidak tampak statis, tetapi dimanis berkat adanya ‘kedalaman’ yang muncul dari perspektif tersebut.
• Blocking dan Point of Interest
Blocking adalah penempatan atau kedudukan karakter dalam gambar, sehingga karakter sebagai subjek utama dalam storyboard mampu memberikan gambaran atau menyampaikan pesan secara jelas kepada audien, baik berupa gerakan, ekspresi, maupun letak posisi karakter satu dengan karakter yang lain.
Point of interest adalah sesuatu yang mampu ‘mencuri’ perhatian audiens. Dapat ditonjolkan keberadaanya melalui komposisi serta blocking yang baik. Blocking dan komposisi yang tepat dengan sendirinya akan memunculkan point of interest dari objek-objek tertentu. Dengan begitu, objek tersebut mampu menyampaikan pesan kepada audiens. Perlu diketahui bahwa objek yang diposisikan berada di tengah frame selalu dengan mudah menjadi pusat perhatian audiens.
• Framing
Framing atau pembingkaian merupakan cara menata atau membingkai suatu adegan atau objek dengan objek-objek lain yang ada di sekitarnya. Dalam hal ini, point of interest sebaiknya ditentukan terlebih dahulu, dengan begitu posisi framing pun dapat diatur mengelilinginya sedemikian rupa sehingga menghasilkan kesan bingkai bagi objek yang berperan sebagai point of interest.
Kesan framing salah satunya dapat diwujudkan dengan menempatkan objek yang jaraknya dekat dengan kamera sebagai latar depan (foregroung), yang kemudian berfungsi sebagai point of interest. Tujuan framing adalah memberikan konteks pada gambar yang ada, sehingga mampu memperjelas pesan yang hendak disampaikan kepada audiens.
• Action Line
Action line merupakan sebuah garis khayal yang digambarkan diantara kedua subjek tersebut hingga keluar batas layar atau frame disisi kiri atau kanan. Gambar dapat diambil dari sisi manapun pada satu sisi garis yang ada. Subjek yang berada di kiri, tetap berada pada sisi layar kiri, begitu juga sebaliknya.
Action line bertujuan agar audiens selalu mendapat gambaran relasi fisik antara karakter, setting, dan adegan pada storyboard. Gambaran itu dapat diwujudkan dengan konsistensi letak dan jarak antar subjek.
• Direction
Direction mengacu pada arah gerak karakter atau subjek animasi dan masih berkaitan dengan action line uang sudah dijelaskan sebelumnya. Hal ini dapat dihubungkan dengan lalu lintas gerak dari karakter tersebut terhadap pergantian yang terjadi dari satu frame ke frame berikutnya. Arah gerak yang biasanyasering digunakan adalah dari kiri ke kanan. Meskipun begitu, bukan berarti arah dari kanan ke kiri tidak baik. Yang paling penting adalah arah gerak yang disajikan konsisten, meskipun sudah berganti frame sekalipun.
• Angle
Angle atau sudut kamera meruapakan sudut dimana kamera mengambil gambar suatu objek atau benda, pemandangan, maupun adegan. Sudut-sudut tertentu akan menghasilkan shot yang menarik dan perspektif yang unik sehingga akan menciptakan kesan tertentu dalam sebuah adegan. Memaksimalkan sudut kamera untuk mengekspresikan sudut pandang tertentu adalah cara yang harus ditempuh untuk mendapatkan hasil yang dinamis. Selain itu, sudut-sudut kamera yang tidak lazim akan memberikan keunikan tersendiri dibandingkan dengan sudut yang statis dan monoton, misalnya sudut sejajar mata secara terus-menerus.
• Kreatif dan Komunikatif
Storyboard dikatakan menarik apabila didalamnya terdapau unsur-unsur kreatif yang mampu mengalihkan perhatian audiens maupun sutradara animasi. Unsur kreatis tersebut dapat dilihat pada jenis shot-shot yang dipakai, tipe gambar yang sesuai, pengembangan cerita yang baik secara visual, dan kesesuaian dengan elemen-elemen storyboard lainnya.
Suatu storyboard dikatakan memenuhi kriteris sebagai storyboard yang komunikatif apabila mampu menyampaikan pesan cerita yang dapat dinilai dengan hasil akhir. Pesan yang tersampaikan dengan baik berawal dari gambar visual storyboard yang komunikatif.
D. KRITERIA STORYBOARD YANG BAIK
Secara umum, suatu storyboard dapat disebut sebagai storyboard yang baik apabila memenuji kriteria sebagai berikut .
• Simple Drawing
Simpe drawing atau berarti gambar sederhana dapat diartikan sebagai tuntutan seorang storyboard artist untuk menggambar sketsa secara cepat, tanpa mengurangi kualitas gambar yang dihasilkan.
• Pengingat Adegan
Storyboard merupakan acuan bagi animator, sutradara maupun para pekerja animasi lain, agar proses pembuatan animasi berjalan lancar. Karena berfungsi sebagai acuan, storyboard harus dapat dimanfaatkan untuk mengingat suatu adegan yang dapat dibuat dalam sebuah storyboard sesuai dengan persetujuan sutradara.
• Memuat fitur-fitur dasar
Kualitas storyboard yang baik sebagai pemuatan dan pengolahan fitur-fitur dasar menggambar dalam sebuah storyboard. Fitur yang dimaksud adalah perspektif, anatomi bentuk, proporsi, angle, gerakan, blocking, framing dan ekspresi.
• Penambahan dialog dan timing
Dalam film animasi, dialog dan timing merupakan hal yang tidak dapat dipisahkan. Dialog berhubungan dengan suara, sedangkan timing berkaitan dengan waktu atau dursi yang akan menentukan jumlah frame yang dibutuhkan dalam satuan detik. Penambahan dialog dan timing pada storyboard sangat dibutuhkan demi memudahkan proses selanjutnya yang akan dilakukan oleh animator, berupa membuat gerakan, khususnya gerakan bicara (bibr) yang disesuaikan dengan dialog, dan berbagai gerakan lainnya yang nantinya juga disesuaikan dengan timing yang telah ditentukan.
• Disesuaikan dengan metode kerja yang sudah ada (konsisten)
Setiap storyboard artist, memiliki cara tersendiri dalam membuat storyboard. Meskipun cara pembuatannya sering kali berbeda, namun konsep dan fungsi awal storyboard tidka boleh berubah.
Daftar Pustaka :
Dhimas, Andreas. 2013. Cara Mudah Merancang Storyboard Untuk Animasi Keren. Yogyakarta : TAKA Publisher
sumber : dwisulistyaningrumblog.wordpress.com
No comments:
Post a Comment